Berita Indonesia.net – Jabar –
Menjamurnya wahana wisata di Desa Cikole, Kec.Lembang Kab.Bandung Barat (KBB) yang berjumlah puluhan titik diduga memberi andil pada kejadian banjir yang berlangsung pada Jum’at sore (23/5/2025) di lingkungan RW 07 Kp.Cikole, Desa Cikole, Kec.Lembang yang melanda sejumlah rumah di kawasan tersebut.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat bernama Muhammad Saeful, kejadian yang terjadi di RW 07 tempat tinggalnya tersebut telah terjadi beberapa kali dan telah disampaikan kepada pemerintah. Namun, belum ada tindakan yang signifikan untuk mengatasi masalah tersebut, ujarnya kepada awak media saat ditemui ketika menelusuri beberapa titik lokasi tempat wisata untuk mencari tahu penyebab banjir
“Banyak warga terutama yang terkena dampak banjir mengeluhkan kegiatan wisata di Desa Cikole yang diduga telah menyebabkan dampak lingkungan yang buruk seperti banjir. Kita berharap kepada pemerintah, pengelola wisata dan semua yang terkait hal ini dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah banjir dan dampak lingkungan yang negatif”, sebutnya.
“Jika kita saksikan dari kejadian banjir kemarin di RW 07 yang bersumber dari selokan yang berasal dari hulu yang melewati tempat wisata, debit airnya sangat luar biasa besar. Ini terjadi di 5 tahun terakhir, kami sangat merasakan berbeda volume air itu sangat besar dan ini sangat mengkhawatirkan buat warga masyarakat.
Hari ini kami mengecek ke hulu selokan yang jalurnya melalui tempat – tempat wisata, ternyata di semua jalur-jalur selokan banyak sekali potongan-potongan kayu. Terpantau juga sumber-sumber air yang turun dari bangunan -bangunan kawasan wisata ketika turun hujan. Sekarang kami masyarakat yang ada di bawah merasa tidak tenang kalau hujan besar.
Semoga melalui tayangan berita di media ini semua keluhan kami didengar dan ditempuh solusinya oleh semua pihak yang terkait. Kejadian banjir air bah yang besar ini jangan sampai terjadi lagi seperti kemarin demikian harapan kami sebagai perwakilan dari masyarakat RW 07 Desa Cikole. Mudah – mudahan semua pihak yang terkait bisa memperhatikan hal ini dan bukan hanya memperhatikan kepentingan segelintir orang saja”, ungkap Saeful.
Mengakhiri wawancara, Saeful meminta kepada Bupati KBB Jeje Govinda dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi beserta Sekda Jabar untuk turun langsung bersama – sama meninjau ke lokasi wisata di Desa Cikole dan jangan hanya mendengar laporan dari bawahan yang belum pernah terjun ke lokasi. Tolong perbaiki lingkungan di sini, harapnya.
“Kalau menurut ‘Bapa Aing’ pembangunan kawasan wisata di sini sudah baik setelah dilihat, maka kami akan mendukung, dengan catatan jangan ada imbas negatif ke tempat kami seperti banjir, longsor dan lain sebagainya. Kami percaya ke Pak Gubernur KDM akan bertindak cepat dan tepat dengan dukungan warga tentunya”, tandasnya.
Selanjutnya di tempat berbeda Ketua RW 07 Kp.Cikole, Kurnia menyampaikan, sebaiknya sebelum dibangun tempat wisata yang baru atau yang lama harus ditinjau amdal (analisis dampak lingkungan) nya. Karena dulu sebelum ada tempat – tempat wisata di Desa Cikole tidak pernah ada kejadian banjir sebesar sekarang.
“Dugaan saya penyebab banjir disini salah satunya dari sampah batang kayu yang di tebang di kawasan hulu, dan potongan – potongannya dibiarkan hanyut ke sungai, oleh sebab itu air mampet dan terjadi penumpukan yang pada akhirnya jadi air bah yang menerjang rumah – rumah di sini.
Saha mohon, tolong bagi yang menebang pohon, bersihkan sisa – sisa batang pohon yang tersisa jangan dibuang ke sungai, karena kami di sini yang terkena imbasnya, sungai mampet dan menghalangi arus ke kawasan bawah dan pada akhirnya hanyut terdorong air ketika arus air sudah tak terbendung”, ungkapnya.
#Aspa#